berikut adalah cara
nge-rip kaset (analog) ke file format digital seperti WAV, MP3 dan
format digital lainnya. peralatan yang diperlukan :
- kaset yang akan di-rip.
- player kaset (tape-deck, compo atow walkman).
- komputer atow laptop (yang mempunyai soundcard).
- kabel untuk menghubungkan player kaset ke line-in komputer (bisa dibeli di toko elektronik).
- software untuk nge-rip, saya pake soundforge v.6.
cara nge-rip :
- hubungkan player kaset dengan komputer/laptop dengan kabel. masukkan kabel ke line-in yang ada di komputer/laptop.
- buka software buat nge-rip.
- putar kaset yang akan di-rip.
- klik tombol "record" yang ada di software.
- kalow sudah selesai, save ke format yang anda sukai. bisa WAV atow MP3 atow yang lainnya. jika anda ingin membuat CD Audio, lebih baik di-save ke format WAV karena file WAV tidak di-kompresi seperti pada format MP3 sehingga suaranya lebih jernih.
- untuk menghilangkan desis/noise yang merupakan ciri khas hasil ripping dari media kaset, bisa menggunakan tools "noise reduction" yang terdapat pada software soundforge v.6.
hasil ripping "mungkin" dipengaruhi oleh (kesimpulan pribadi) :
proses
ripping kaset ini berbeda dengan proses ripping dari CD Audio karena
pada proses ripping kaset, yang akan ditangkap/direkam adalah suara yang
masuk melalui line-in soundcard komputer yang dihasilkan dari kaset
yang diputer di player kaset. jadi ketiga hal ini sangat mempengaruhi
kualitas MP3 yang dihasilkan.
- kualitas kaset yang mau di-ripp mesti "layak dengar".
- kualitas player kaset (tape-deck, compo atow walkman).
- kualitas soundcard yang ada di komputer/laptop.
- khusus untuk software, kayaknya hampir sama.
selamat mencoba dan semoga berhasil. semoga pengalaman dan tips diatas bermanfaat.
Cara
rip seperti diperagakan di album ini bisa menghasilkan konversi audio
dari kaset menjadi file komputer dengan hasil yang tidak mengecewakan.
Contoh-contoh hasilnya sebagian ada di Multiply saya ini.
Ada pertanyaan?
Kebutuhan
- Hardware:
- PC/laptop dengan sound card yang ada colokan AUX (auxilliary)-nya. Sebenarnya pakai MIC juga bisa, tapi hasilnya tidak stereo. Lebih baik jangan pakai MIC.
- Pemutar kaset. Saya beli pemutar mini merek Aiwa seharga Rp 150.000. Mahal ya? Maklum, harga Banda Aceh.
- Kabel yang di kedua ujungnya terpasang jack stereo. Ujung yang satu ke sound card, ujung lainnya ke pemutar kaset.
- Software:
- Nero WaveEditor. Yang saya punya termasuk dalam Nero 7 Premium. Kebetulan sudah ter-install sebelum laptop saya bayar.
- Lain-lain:
- Pembersih head, gunanya kalau head pada pemutar kaset sudah kotor.
Ada pertanyaan?
Sample Format Settings
Saya selalu memilih setting default, kecuali saat merekam kaset mono
yang membuat saya menghilangkan tanda cek pada “Stereo recording.”
Percobaan Recording Console
Pada “Audio input line” pilih Line In. Bisa saja dipilih Mic, tapi kebanyakan microphone tidak stereo.
Untuk merekam sebuah kaset, kita harus mencoba-coba terlebih dahulu setting yang pas untuk “Input Level (dB).” Contoh menurut gambar di atas adalah 20%. Setelah terdengar beberapa saat di bagian suara yang kira-kira paling keras di kaset, kliklah tombol “OK.”
Untuk merekam sebuah kaset, kita harus mencoba-coba terlebih dahulu setting yang pas untuk “Input Level (dB).” Contoh menurut gambar di atas adalah 20%. Setelah terdengar beberapa saat di bagian suara yang kira-kira paling keras di kaset, kliklah tombol “OK.”
Hasil Percobaan
Perhatikan puncak grafik warna hijau. Kalau belum menyentuh langit-langit (100%), maka itu belum optimal. Sebaiknya diulangi percobaan seperti gambar sebelumnya sehingga dihasilkan grafik yang tepat. Grafik yang terlalu rendah membuat suara menjadi kecil. Sedangkan grafik yang melampaui 100% akan menghasilkan suara yang sember.
Perhatikan puncak grafik warna hijau. Kalau belum menyentuh langit-langit (100%), maka itu belum optimal. Sebaiknya diulangi percobaan seperti gambar sebelumnya sehingga dihasilkan grafik yang tepat. Grafik yang terlalu rendah membuat suara menjadi kecil. Sedangkan grafik yang melampaui 100% akan menghasilkan suara yang sember.
Rekaman yang Sebenarnya
Setelah dilakukan percobaan secukupnya, “Input Level (dB)” diset menjadi
25%. Masing-masing kaset memiliki dB yang berbeda. Jangankan beda
kaset, beda side A dan B saja kadang-kadang dB-nya beda.
Simpan
Saya selalu menyimpan hasil rekaman menjadi file WMA (Windows Media Audio). Untuk menjadikannya MP3 kita butuh converter karena Nero WaveEditor tidak menyediakannya. Salah satu converter gratis adalah Free WMA to MP3 Converter 1.16 yang bisa diunduh di http://download.cnet.com/Free-WMA-to-MP3-Converter/3000-2140_4-10494267.html.
Selesai Merekam
Potong bagian yang kosong di belakang. Kekosongan ini biasanya akibat kita terlalu lama membiarkan perekaman setelah kaset habis.