Selasa, 25 Oktober 2011

Cara nge-rip kaset ke mp3

berikut adalah cara nge-rip kaset (analog) ke file format digital seperti WAV, MP3 dan format digital lainnya. peralatan yang diperlukan :
  • kaset yang akan di-rip.
  • player kaset (tape-deck, compo atow walkman).
  • komputer atow laptop (yang mempunyai soundcard).
  • kabel untuk menghubungkan player kaset ke line-in komputer (bisa dibeli di toko elektronik).
  • software untuk nge-rip, saya pake soundforge v.6.

cara nge-rip :
  • hubungkan player kaset dengan komputer/laptop dengan kabel. masukkan kabel ke line-in yang ada di komputer/laptop.
  • buka software buat nge-rip.
  • putar kaset yang akan di-rip.
  • klik tombol "record" yang ada di software.
  • kalow sudah selesai, save ke format yang anda sukai. bisa WAV atow MP3 atow yang lainnya. jika anda ingin membuat CD Audio, lebih baik di-save ke format WAV karena file WAV tidak di-kompresi seperti pada format MP3 sehingga suaranya lebih jernih.
  • untuk menghilangkan desis/noise yang merupakan ciri khas hasil ripping dari media kaset, bisa menggunakan tools "noise reduction" yang terdapat pada software soundforge v.6.

hasil ripping "mungkin" dipengaruhi oleh (kesimpulan pribadi) :

proses ripping kaset ini berbeda dengan proses ripping dari CD Audio karena pada proses ripping kaset, yang akan ditangkap/direkam adalah suara yang masuk melalui line-in soundcard komputer yang dihasilkan dari kaset yang diputer di player kaset. jadi ketiga hal ini sangat mempengaruhi kualitas MP3 yang dihasilkan.
  • kualitas kaset yang mau di-ripp mesti "layak dengar".
  • kualitas player kaset (tape-deck, compo atow walkman).
  • kualitas soundcard yang ada di komputer/laptop.
  • khusus untuk software, kayaknya hampir sama.

selamat mencoba dan semoga berhasil. semoga pengalaman dan tips diatas bermanfaat.





Cara rip seperti diperagakan di album ini bisa menghasilkan konversi audio dari kaset menjadi file komputer dengan hasil yang tidak mengecewakan. Contoh-contoh hasilnya sebagian ada di Multiply saya ini.

Kebutuhan

  • Hardware:
    • PC/laptop dengan sound card yang ada colokan AUX (auxilliary)-nya. Sebenarnya pakai MIC juga bisa, tapi hasilnya tidak stereo. Lebih baik jangan pakai MIC.
    • Pemutar kaset. Saya beli pemutar mini merek Aiwa seharga Rp 150.000. Mahal ya? Maklum, harga Banda Aceh.
    • Kabel yang di kedua ujungnya terpasang jack stereo. Ujung yang satu ke sound card, ujung lainnya ke pemutar kaset.
  • Software:
    • Nero WaveEditor. Yang saya punya termasuk dalam Nero 7 Premium. Kebetulan sudah ter-install sebelum laptop saya bayar.
  • Lain-lain:
    • Pembersih head, gunanya kalau head pada pemutar kaset sudah kotor.
Silakan dibuka-buka gambarnya. Di dalam ada penjelasan ala kadarnya.
Ada pertanyaan?

 

Lokasi WaveEditor di Menu Windows
 

Sample Format Settings
Saya selalu memilih setting default, kecuali saat merekam kaset mono yang membuat saya menghilangkan tanda cek pada “Stereo recording.” 
 
Percobaan Recording Console
Pada “Audio input line” pilih Line In. Bisa saja dipilih Mic, tapi kebanyakan microphone tidak stereo.
Untuk merekam sebuah kaset, kita harus mencoba-coba terlebih dahulu setting yang pas untuk “Input Level (dB).” Contoh menurut gambar di atas adalah 20%. Setelah terdengar beberapa saat di bagian suara yang kira-kira paling keras di kaset, kliklah tombol “OK.” 
 
Hasil Percobaan
Perhatikan puncak grafik warna hijau. Kalau belum menyentuh langit-langit (100%), maka itu belum optimal. Sebaiknya diulangi percobaan seperti gambar sebelumnya sehingga dihasilkan grafik yang tepat. Grafik yang terlalu rendah membuat suara menjadi kecil. Sedangkan grafik yang melampaui 100% akan menghasilkan suara yang sember. 
 
Rekaman yang Sebenarnya
Setelah dilakukan percobaan secukupnya, “Input Level (dB)” diset menjadi 25%. Masing-masing kaset memiliki dB yang berbeda. Jangankan beda kaset, beda side A dan B saja kadang-kadang dB-nya beda. 
 

Catatan Rekaman
Ini untuk mencatat dB setiap kaset. 
 

Simpan
Saya selalu menyimpan hasil rekaman menjadi file WMA (Windows Media Audio). Untuk menjadikannya MP3 kita butuh converter karena Nero WaveEditor tidak menyediakannya. Salah satu converter gratis adalah Free WMA to MP3 Converter 1.16 yang bisa diunduh di http://download.cnet.com/Free-WMA-to-MP3-Converter/3000-2140_4-10494267.html. 
 

Selesai Merekam
Potong bagian yang kosong di belakang. Kekosongan ini biasanya akibat kita terlalu lama membiarkan perekaman setelah kaset habis. 
 

Contoh Simpan yang Lain


Kamis, 06 Oktober 2011

Marak pencurian pulsa handphone.

JAKARTA – Mochamad Feri Kuntoro korban tersedot pulsa yang telah melapor ke Polda Metro Jaya, Selasa (5/10/2011) kemarin, hari ini kembali menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya untuk menyerahkan data tagihan pulsa provider yang ia pakai.
“Hari ini saya lengkapi berkas yang diminta Kasat Cyber Crime untuk bukti, satu di antaranya struk pembayaran atau transkip pembayaran kartu saya,” ungkap Feri saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/10/2011).
Selama ini, korban mengaku menanggap sepele struk-struk tagihan yang diterimanya, hingga saat diminta polisi ia kembali harus ke Grapari (gerai layanan pelanggan seluler Telkomsel) untuk meminta struk tagihan.
“Sekarang saya hanya menyerahkan ini saja (struk tagihan) paling setengah jam juga selesai,” ucapnya.
Feri Kuntoro melapor ke Polda Metro Jaya setelah dirinya merasa dirugikan dengan SMS sedot Pulsa yang berkedok iming-iming hadiah. Awalnya Feri iseng-iseng ikut kuis dengan menggunakan sarana SMS *933*33# yang dilihatnya dari sebuah stasiun televisi swasta yang ia tonton pada Maret 2011.
“Ternyata setelah saya ikut, malah muncul berita info, mau saya unreg, ternyata tidak bisa,” kata Feri.
Pada saat melakukan registrasi ikut kuis tersebut, pulsa di handphone Feri sudah tersedot. Sampai akhirnya ia pun melapor ke Grapari Telkomsel, tetapi tetap saja pulsanya tersedot setiap harinya.
“Pada saat masuk sudah terpotong, saya pun sudah lapor ke Grapari, tapi tidak ada tindakan apapun. Dari bulan maret (2011) pulsa saya tersedot Rp 2000 setiap hari sampai sekarang,” jelasnya.
Apesnya lagi, selain mengikuti kuis berkedok SMS, Feri pun mendapatkan NSP atau nada dering yang juga tidak bisa di unreg, padahal ia tidak pernah memintanya. Setiap Bulan pulsanya bobol Rp 75 ribu. “Tiap bulan pulsa saya tersedot Rp 60 ribu, kemudian Rp 15 ribu untuk nada dering, jadi setiap bulan pulsa saya hilang Rp 75 ribu,” ucapnya.
Kesal pulsa miliknya tersedot terus, Feri pun membuat laporan polisi dengan nomor LP/3409/X/2011/PMJ/Ditreskrimsus tanpa ditulis siapa terlapornya.