Ketika semua teman kuliah sudah menimang bayi, beberapa perempuan masih bingung mencari pasangan yang tak kunjung datang. Akhirnya terpaksa mau saja menikah dengan pria yang sebenarnya tidak dicintai. Dan ini adalah sebuah kesalahan yang bisa mengancam pernikahan.
Ir Bambang Syumanjaya NN, MBA konsultan bisnis dan keluarga membeberkan lima alasan menikah yang salah. Menurut Bambang banyak perempuan Indonesia masih melihat beberapa aturan adat sebagai alasan menikah.
”Lima alasan ini merupakan fondasi rumah tangga yang amat rapuh. Saya punya banyak klien yang ingin bercerai karena lima alasan yang mengawali mereka ingin menikah,” tutur Bambang dalam acara Talkshow Family Discovery, Keluarga Sebagai Awal Proses Pembelajaran yang digelar oleh Orange Blossom Women Community di Happy Kitchen, La Piazza. Lima alasan itu adalah:
1. Usia
Anda harus hati-hati jika menjadikan usia sebagai alasan untuk menikah. Anda bisa menyesal nantinya bila menikah hanya karena terpengaruh dan desakan orang-orang di sekitar Anda yang mengungkit masalah usia Anda. Atau Anda ketakutan di cap perawan tua? Menikah dengan pertimbangan usia bukan alasan yang tepat. Kebanyakan perempuan menikah terburu-buru karena takut tidak bisa menemukan pasangan yang mau menikah dengannya nanti. Padahal secara mental ia belum siap. Akhirnya penyesalan yang didapat. ”Tak jarang akhirnya usia pernikahan hanya seumur jagung, ataupun selalu diisi pertengkaran,” ujar Bambang.
2. Kasihan
“Ah, kasihan dia sudah banyak berkorban untuk saya”. Alasan mengasihani pria seringkali membuat perempuan luluh hatinya dan tidak pikir panjang ketika melangkahkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Padahal rasa kasihan ini seringkali menghilang ketika Anda mulai menghadapi kenyataan dalam rumah tangga.
”Lebih sulit lagi, jika ternyata orang yang kita kasihani itu berubah jadi menyebalkan. Ujung-ujungnya Anda menyesal dan ingin bercerai,” imbuhnya.
3. Hawa Nafsu
Apakah Anda termasuk yang melihat pasangan hanya dari penampilan fisik atau secara finansial saja? Ketampanan atau kecantikan orang akan berubah seiring dengan waktu. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Maka berhati-hatilah bila tampilan fisik menjadi alasan Anda untuk buru-buru menikah.
”Ada kasus seorang perempuan menikah karena suaminya kaya dan tampan. Setelah menikah ternyata suami sakit, dan kekayaan makin menipis, bisa Anda bayangkan apa yang terjadi bukan,” tegas Bambang.
4. Menjaga kehormatan keluarga
Di Indonesia yang masih menjaga adat ketimuran, menikah dengan alasan hutang budi atau balas budi masih kerap terjadi. “Ingin menghormati permintaan orang tua dan ingin balas budi orangtua, jadi mau saja dinikahkan. Kalau sudah begini Anda harus lebih hati-hati,” ungkapnya.
5. Ingin cepat keluar rumah
Ingin cepat keluar rumah, tidak tahan mendengar orangtua selalu bertengkar, tidak nyaman terus-terusan diatur orangtua? Kalau ini alasan Anda ingin menikah, yakinlah Anda akan tertekan dalam menghadapi pernikahan.
“Apalagi jika usia saat menikah masih sangat muda, Anda bisa jadi amat tertekan. Pernikahan itu memasuki tanggung jawab yang besar dan bukan lepas darinya,” kata Bambang.
sumber: kompas.com, Editor: wsn
Ir Bambang Syumanjaya NN, MBA konsultan bisnis dan keluarga membeberkan lima alasan menikah yang salah. Menurut Bambang banyak perempuan Indonesia masih melihat beberapa aturan adat sebagai alasan menikah.
”Lima alasan ini merupakan fondasi rumah tangga yang amat rapuh. Saya punya banyak klien yang ingin bercerai karena lima alasan yang mengawali mereka ingin menikah,” tutur Bambang dalam acara Talkshow Family Discovery, Keluarga Sebagai Awal Proses Pembelajaran yang digelar oleh Orange Blossom Women Community di Happy Kitchen, La Piazza. Lima alasan itu adalah:
1. Usia
Anda harus hati-hati jika menjadikan usia sebagai alasan untuk menikah. Anda bisa menyesal nantinya bila menikah hanya karena terpengaruh dan desakan orang-orang di sekitar Anda yang mengungkit masalah usia Anda. Atau Anda ketakutan di cap perawan tua? Menikah dengan pertimbangan usia bukan alasan yang tepat. Kebanyakan perempuan menikah terburu-buru karena takut tidak bisa menemukan pasangan yang mau menikah dengannya nanti. Padahal secara mental ia belum siap. Akhirnya penyesalan yang didapat. ”Tak jarang akhirnya usia pernikahan hanya seumur jagung, ataupun selalu diisi pertengkaran,” ujar Bambang.
2. Kasihan
“Ah, kasihan dia sudah banyak berkorban untuk saya”. Alasan mengasihani pria seringkali membuat perempuan luluh hatinya dan tidak pikir panjang ketika melangkahkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Padahal rasa kasihan ini seringkali menghilang ketika Anda mulai menghadapi kenyataan dalam rumah tangga.
”Lebih sulit lagi, jika ternyata orang yang kita kasihani itu berubah jadi menyebalkan. Ujung-ujungnya Anda menyesal dan ingin bercerai,” imbuhnya.
3. Hawa Nafsu
Apakah Anda termasuk yang melihat pasangan hanya dari penampilan fisik atau secara finansial saja? Ketampanan atau kecantikan orang akan berubah seiring dengan waktu. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Maka berhati-hatilah bila tampilan fisik menjadi alasan Anda untuk buru-buru menikah.
”Ada kasus seorang perempuan menikah karena suaminya kaya dan tampan. Setelah menikah ternyata suami sakit, dan kekayaan makin menipis, bisa Anda bayangkan apa yang terjadi bukan,” tegas Bambang.
4. Menjaga kehormatan keluarga
Di Indonesia yang masih menjaga adat ketimuran, menikah dengan alasan hutang budi atau balas budi masih kerap terjadi. “Ingin menghormati permintaan orang tua dan ingin balas budi orangtua, jadi mau saja dinikahkan. Kalau sudah begini Anda harus lebih hati-hati,” ungkapnya.
5. Ingin cepat keluar rumah
Ingin cepat keluar rumah, tidak tahan mendengar orangtua selalu bertengkar, tidak nyaman terus-terusan diatur orangtua? Kalau ini alasan Anda ingin menikah, yakinlah Anda akan tertekan dalam menghadapi pernikahan.
“Apalagi jika usia saat menikah masih sangat muda, Anda bisa jadi amat tertekan. Pernikahan itu memasuki tanggung jawab yang besar dan bukan lepas darinya,” kata Bambang.
sumber: kompas.com, Editor: wsn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar